Rabu, 06 Juni 2012

Pikirkan dan Syukurilah!

Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. 
Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah 
kedua telapak kaki. 
{Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup 
menghitungnya.} 
(QS. Ibrahim: 34) 
Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, 
semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki 
dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi 
tak pernah mengetahuinya. 
{Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.} 
(QS. Luqman: 20) 
Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua 
kaki. 
{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} 
(QS. Ar-Rahman: 13) 
Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu 
yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan 
terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di 
atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak 
kuat dan suatu ketika patah? 
Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika 
sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena 
sakit yang mengganggunya? Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat 
menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di 
sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit? 
Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya 
Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali 
mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari 
penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak 
Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan. 
Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung 
Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Apakah 
Anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda, 
hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan 
untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung? 
Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan 
kesempumaan tubuh, tetapi Anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa 
resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun Anda masih mempunyai nasi 
hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk 
tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat. 
Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda 
pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah terguncang hanya 
karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih 
memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, 
karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan 
kemudian syukurilah! 
{Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.} 
(QS. Adz-Dzariyat: 21) 
Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, 
pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling Anda. Dan 
janganlah termasuk golongan 
{Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.} 
(QS. An-Nahl: 83)


dikutip dari buku laa tahzan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar