Minggu, 06 Oktober 2013

Killing Time


Sebelum kita menginjak pembahasan, (emangnya rumput diinjak, hehhe) coba tebak deh apa jawaban yang tepat dari pertanyaan Hisyam At-Thalib
“Apa yang terpanjang dan juga terpendek; yang paling cepat tetapi juga paling lambat; kita tidak mengindahkannya tapi setelah itu kita menyesalinya; tidak ada yang dapat dilakukan tanpanya; ia menelan semua yang kecil dan membangun segala yang besar?”
Nah lho.. apa hayoo??
Apalagi jawabannya kalo bukan ‘waktu’ (yang bener jawabnya senyum donk, yang salah silahkan coba lagi! #ups) haa hua dzaa yang akan kita bahas kali ini –waktu-. Kalo kita ngintip KBBI waktu diartikan dengan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.
Jika disambungkan dengan pertanyaan hisyam diatas maka artinya akan semakin luas lagi. Yuk mari kita uraikan….
Waktu adalah bentangan terpanjang karna saat dunia dan seisinya hancur, waktu masih nongkrong aja alias gak ikut-ikutan hancur, buktinya Allah sudah menjelaskan berapa lama waktu nemenin manusia di padang mahsyar. Tapi waktu juga terpendek, bahkan terlalu pendek untuk menyelesaikan semua amanah yang telah diembankan kepada manusia sebagai Khalifah di Bumi. Waktu juga sangat cepat, saat kita belum menyelesaikan tugas yang numpuk tapi dikejar DeadLine, pengennya sehari itu lebih dari 24 jam deh’ #Ngarang. Tapi dia juga bisa jadi paling lambat contohnya saat kita naik angkot yg lagi ngetem, lima menit aja udah kaya lima jam. Waktu yang berjalan kadang kita abaikan namun pasti akhirnya kita sesalkan.
Padahal Allah SWT seringkali bersumpah dengan bagian-bagian waktu, seperti waktu malam, waktu siang, shubuh, dhuha, ashar, dan lain sebagainya. Coba simak aja deh firman Allah SWT berikut “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang). Dan siang apabila terang benderang”. (QS. Al-Lail: 1-2); “Demi waktu fajar. Dan malam yang sepuluh”. (Al-Fajr: 1-2); “Demi waktu Dhuha (waktu matahari sepenggalahan naik). Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap)”. (Adh-Dhuha: 1-2); “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”. (Al-‘Ashr: 1-2). Tuh kan ?!
Para mufassir berpendapat, bahwa jika Allah SWT bersumpah dengan suatu hal, maka itu menandakan betapa pentingnya hal tersebut, dan berarti Allah SWT sedang mengarahkan perhatian Umat Islam terhadapnya.
Uizzzhh… penting banget yaa waktu… tapi sayang beribu sayang pentingnya waktu sering gak kita sadari. Pernah denger istilah Killing Time ?? sebenernya itu adalah istilah yang sering digunakan agar waktu terasa begitu cepat, awalnya istilah ini sering terdengar saat bulan Ramadhan khususnya bagi orang-orang yang mengabaikan keistimewaan Ramadhan, mereka membunuh waktu siang agar segera bertemu magrib dengan menenggelamkan diri dalam aktivitas yang sia-sia. Sayang banget kan?!.
Namun hakikatnya, Killing Time ini juga sering kita temukan di setiap waktu gak hanya di bulan Ramadhan, iya nggak ?? coba kita renungi untuk hari ini aja, berapa banyak waktu yang udah kita bunuh dengan aktivitas yang sia-sia? Padahal jika kita ambil contoh betapa sia-sianya waktu 30 menit yang dibunuh dengan menatap si kotak ajaib (red. baca TV) sekedar mencari hiburan. So pasti manfaat yang kita dapatkan hanya seujung jari jika dibandingkan dengan 30 menit yang kita gunakan untuk menghafal Qur’an yang pasti dapet pahala dari membaca dan menghafalnya. Bahkan Allah menjanjikan Syurga bagi Shahibul Qur’an pun orang tuanya nanti di akhirat akan diberi hadiah jubbah (kemuliaan) yang nggak pernah didapetin didunia. Uahhh jelas beda banget kan manfaat yang didapet, bedanya udah kaya langit dan sumur bor (kalo langit dan bumi masih cetek)
Rasulullah SAW juga udah ngingetin kita untuk berhati-hati terhadap waktu yang dibunuh dengan sabdanya: “Diantara (tanda) kebaikan keislaman seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya” (HR. Tirmidzi) pada prinsipnya, pemanfaatan waktu adalah indikator kebaikan seseorang. Berbeda hal nya dengan para Killer Time yang terperdaya dan terjerat dengan membunuh waktu. Masih ingat kan sebuah peribahasa terkait waktu “Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tak bisa menebasnya maka ia yang akan menebasmu” kalo udah ketebas kan gawat juga, karna si waktu gak bisa diajak kompromi. Hiiiihhiiiii…..
Untuk mewujudkan kesadaran akan pentingnya waktu, ada tipsnya nih! yang mesti kita lakukan adalah: (1) bersikap Zuhud terhadap dunia, gak akan ada akhirnya kalo terus-terusan ngejar dunia. Seperti orang haus yang meminum air laut, direguk sebanyak apapun tetep aja gak ngilangin dahaganya; (2) ingat selalu mati yang gak ketebak kapan datangnya dan dimana ia temui kita, seperti kata Abu Bakar saat diterpa sakit di Madinah “Kematian itu lebih dekat dari pada tali sandalnya” alias deket banget! ; (3) menyadari betapa bahayanya menyia-nyiakan waktu, sadar ataupun tidak Setan itu tepuk tangan lhoo saat liat kita nyia-nyiain waktu’ hidihhhh….; (4) tumbuhkan semangat untuk berbuat banyak kebaikkan dan memberi manfaat, selagi kita masih muda.. malu ama yang uda tua tapi teteb semangat, masa kita anak muda loyo?! Kalo kata Ust. Felix “Nguras laut ajee gih” hayohh?! ; (5) kenali cara-cara orang Shalih memanfaatkan waktunya, berkaca dari para ulama yang gak pernah mau berhenti untuk membaca dan menuntut ilmu apa salahnya sih kita selipin juga Al-Qur’an atau buku bacaan di tas; and the last but not lees (6) senantiasa berdoa, memohon bimbingan dari Allah SWT semoga kita terhindar dari kebiasaan Killing Time dan semoga setiap kegiatan yang kita jalani dinilai ibadah dimata Allah SWT, aamiiin…
BasyLup, ada satu untaian kata dari Ibnul Qayyim Al-Jauziyah yang bisa kita jadikan renungan:
Wahai orang yang umurnya terbatas, yang tubuhnya setelah mati menjadi santapan cacing.. umurmu terus berkurang semenjak di atas buaian, detik-detik menggiringmu menuju saat kematian, akan tanggal gigi-gigimu dan memudar cahaya matamu.. tak usah berderai air mata jika semua itu meninggalkanmu. Wahai orang yang saat demi saat umurnya berlalu, wahai orang yang menyia-nyiakan hartanya sedikit demi sedikit, yang menghambur-hamburkannya saat ada kemampuan jiwa dan kekuatan raga… ingatlah akan datangnya Munkar dan Nakir dengan wajah mengerikan, kata-kata mereka tajam menakutkan, laksana keduanya lahir dalam satu susunan… saat itulah menuai buah tanaman amalmu, kau berharap sedikit untuk berbuat ketaatan, kau berteriak “Ya Tuhanku, kembalikan aku” namun alangkah menyedihkan, tak ada kalimatmu yang didengar. Wahai orang yang tertinggal oleh kafilah para shalihin, telah sampai waktumu untuk menyusul mereka”.
Nah, setelah kita tahu betapa pentingnya waktu alangkah baiknya jika kita berhati-hati dalam beraktifitas, sekiranya itu tidak memberi manfaat ahsan ditinggalin aje.. kita pindah dan sibukin diri dengan berbagai aktifitas yang dinilai Ibadah, kalo untuk yang ini mah keep spirit dahh en jangan katakan lelah tapi ucapkan lillah, jangan mengeluh susah tapi ingatlah Ummah, dan jangan pernah berhenti karna berhenti hanya pada saat kita mati. 
Wallahu a’lam | niet

*Ref.   - Manajemen Waktu / Agus Effendi
           - Hadits Arba’in An Nawawi
           - Majalah Ar-risalah ed. 145



Tidak ada komentar:

Posting Komentar